Aset menggemuk, ini strategi LPS mencukupkan duit untuk klaim penjaminan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam laporan keuangannya mengumumkan total aset sepanjang tahun 2017 mengalami peningkatan signifikan.
Dalam laporan keuangan yang dimuat Harian KONTAN, Jumat (27/4) per akhir Desember 2017 total aset LPS sudah mencapai Rp 88 triliun atau tumbuh 18,76% dibandingkan tahun lalu Rp 74,09 triliun atau year on year (yoy).
Selain dari sisi aset, pendapatan LPS di tahun 2017 juga naik 13,05% yoy menjadi Rp 16,42 triliun. Sementara tumbuh lebih rendah di bawah pendapatan yakni beban sebesar Rp 1,55 triliun dari posisi tahun lalu Rp 1,41 triliun atau 9,45%.
Lewat pencapaian tersebut, dari sisi surplus sebelum pajak turut meningkat sebesar 13,58% yoy menjadi Rp 14,88 triliun. Sementara suprlus secara net mencapai Rp 13,81 triliun atau naik 5,47% dari posisi tahun 2016 Rp 13,09 triliun.
Hal tersebut diperoleh lewat penghasilan komprehensif LPS yang mengalami peningkatan hampir setara sebesar 5,5% menjadi Rp 13,81 triliun dibanding posisi tahun 2016 Rp 13,09 triliun.
Adapun, saldo kas setara kas akhir tercatat naik signifikan menjadi Rp 532,96 miliar dari pencapaian periode tahun sebelumnya Rp 248,33 miliar atau tumbuh 114,61% yoy.
Kendati demikian, saldo per 31 Desember 2017 tidak bertambah alias tetap sebesar Rp 4 triliun dalam dua tahun terakhir.
Bila dilihat, cadangan yang belum digunakan oleh LPS turut bertambah menjadi Rp 16,58 triliun per Desember 2017 naik dari Rp 13,72 triliun tahun 2016 atau meningkat 20,04% yoy.
Sementara cadangan penjaminan naik menjadi Rp 66,77 triliun naik dari Rp 55,72 triliun tahun sebelumnya alias naik 19,82% yoy.
Bank ditutup
Sekretaris Lembaga LPS, Samsu Adi Nugroho mengatakan sepanjang tahun 2017 setidaknya ada 9 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ditutup atau likuidasi oleh LPS.
Menurut Samsu, saat ini total modal atau saldo masih cukup untuk mencakup kebutuhan LPS. Salah satu strateginya menurut Samsu antara lain dengan mempertahankan struktur organisasi yang ramping serta mengoptimalisasi hubungan kelembagaan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas LPS.
"Masih (ckup) karena kebetulan simpanan yang harus dibayar LPS relatif kecil, selama 12 tahun beroperasi baru bayar klaim Rp 1 triliun saja," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (27/4).
Hits: 4187